Selasa, 27 September 2011

Penyakit AIDS

Kali ini kami akan membahas mengenai pengertian penyakit AIDS, penyebab penyakit AIDS, Pola atau cara penularan penyakit AIDS serta penanganan dan pengobatan yang diberikan kepada penderita penyakit HIV+ atau AIDS.

HIV yang baru memperbanyak diri tampak bermunculan sebagai bulatan-bulatan kecil (diwarnai hijau) pada permukaan limfosit setelah menyerang sel tersebut; dilihat dengan mikroskop Elektron.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, dimana virus ini menyerang sel darah putih sehingga dapat mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel darah putih dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Seperti yang kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV , biasanya tidak langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebar di dalam tubuh dan menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

Cara Penularan virus HIV AIDS
1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita HIV+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

Penularan virus HIV/AIDS melalui anak" dapat terjadi melalui 3 cara :
1. Ketika anak masih dalam kandungan
2. Pada saat proses persalinan berlangsung
3. Melalui ASI

Infeksi sebelum , selama dan sesudah lahir biasanya tidak langsung menampakkan gejala . Pada 10-20% kasus ,gejala baru timbul saat anak berumur 1-2 tahun ,sedangkan pada 80-90% kasus , gejalanya baru timbul beberapa tahun kemudian. Sekitar 50% anak didiagnosa terjangkit virus HIV saat mereka sudah berumur 3 tahun atau lebih.

Tanda dan Gejala Penyakit AIDS.
Orang yang terkena virus HIV pada awalnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, dan juga berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Biasanya penderita hanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebalan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang.Biasanya penderita AIDS juga memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam,berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

Biasanya gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS adalah seperti dibawah ini :

1. Saluran pernafasan.
Pneumonia pneumocystis jarang dijumpai pada orang sehat yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi umumnya dijumpai pada orang yang terinfeksi HIV.
Penyebab penyakit ini adalah fungi Pneumocystis Jirovecii. Sebelum adanya diagnosis, perawatan.Penyakit ini umumnya segera menyebabkan kematian. Di negara-negara berkembang, penyakit ini masih merupakan indikasi pertama AIDS pada orang-orang yang belum dites, walaupun umumnya indikasi tersebut tidak muncul kecuali jika jumlah CD4 (sel darah putih yand diserang AIDS) kurang dari 200 per µL.
Gejala-gejala dapat dialami penderita biasanya adalah nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seperti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia)

Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi unik di antara infeksi-infeksi lainnya yang terkait HIV, karena dapat ditularkan kepada orang yang sehat melalui rute pernapasan. Tuberkulosis dapat dengan mudah ditangani bila telah diidentifikasi, dapat muncul pada stadium awal HIV, serta dapat dicegah melalui terapi pengobatan.
Pada stadium awal infeksi HIV , TBC muncul sebagai penyakit paru-paru. Pada stadium lanjut infeksi HIV, ia sering muncul sebagai penyakit sistemik yang menyerang bagian tubuh lainnya (Tuberkulosis Ekstrapulmoner). Gejala-gejalanya biasanya bersifat tidak spesifik dan tidak terbatasi pada satu tempat. TBC yang menyertai infeksi HIV sering menyerang sumsum tulang, tulang, saluran kemih dan saluran pencernaan, hati dan kelenjar getah bening dan sistem syaraf pusat.

2. Saluran Pencernaan.
Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, Esofagitis serta mengalami diare yang kronik.
Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur atau virus. Ia pun dapat disebabkan oleh mikrobacteria, meskipun kasusnya langka.
Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab; antara lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (seperti Salmonella, Eschericia Coli ,dll), dan virus.Pada beberapa kasus, diare terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk menangani HIV, atau efek samping dari infeksi utama (primer) dari HIV itu sendiri. Selain itu, diare dapat juga merupakan efek samping dari antibiotik yang digunakan untuk menangani bakteri diare.Pada stadium akhir infeksi HIV, diare diperkirakan merupakan petunjuk terjadinya perubahan cara saluran pencernaan menyerap nutrisi, serta mungkin merupakan komponen penting dalam sistem pembuangan yang berhubungan dengan HIV.

3. Berat badan tubuh.
Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energi didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi (kekurangan gizi) termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diare kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. Sistem Persyarafan.
Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan seseorang mengalami kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada sistem persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit).
Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau cacar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema (dermatitis) atau Psoriasis (sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat).

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita.
Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

Gejala awal yang bisa ditemukan pada anak yang terkena virus HIV :
1. Pertumbuhan yang jelek , penurunan berat badan , demam yang berlangsung lama atau berulang, diare yang menetap atau berulang .
2. Infeksi jamur yang menetap / berulang di mulut atau daerah yang tertutup popok .
3. Infeksi bakteri berulang (misalnya infeksi telinga tengah )
4. Keterlambatan atau kemunduran perkembangan sistem saraf pada anak .


Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS
Di berbagai negara telah terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.



Agar kita tehindar dari penyakit AIDS sebaiknya kita menghindari seks bebas dan pemakaian narkoba sebab 2 hal itu merupakan persentase terbesar dalam penularan AIDS
Meski pemakaian kondom dapat memperkecil kemungkinan penularan AIDS , tetapi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak terduga seperti kondom yang bocor dsb. dapat mengancam hidup anda . Juga ada baiknya anda tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang” sekitar mereka agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban pikiran .

Rabu, 09 Maret 2011

Kanker Otak

Kanker otak merupakan pembunuh yang bekerja diam-diam.


Kehadiran kanker otak kadang sangat sulit dideteksi. Gejala umum kanker otak adalah kepala pusing dan mual/muntah Kanker otak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya bisa satu atau lebih, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori:

Faktor dari dalam

Merupakan faktor yang datang dari dalam diri sendiri. Yang utama adalah faktor keturunan / genetik. Jika ada sanak saudara yang punya riwayat menderita kanker otak, berarti peluang Anda terkena kanker otak lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak ada penderita kanker otak. Faktor kedua yang dapat memicu terjadinya kanker otak adalah riwayat benturan (jika kepala Anda pernah terbentur). Benturan ini dapat menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker otak).

Faktor dari luar

Merupakan faktor yang datang dari luar tubuh, pada umumnya berupa makanan dan radiasi. Obat-obatan tertentu yang diminum secara terus-menerus berpotensi menyebabkan kanker. Faktor-faktor lainnya:
• Pola hidup yang kurang sehat: misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb.
• Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan
• Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker

Sebelum memahami lebih lanjut tentang gejala kanker otak, Anda perlu memahami struktur otak manusia terlebih dahulu. Otak merupakan organ tubuh penting yang mengatur segala aktivitas / gerakan tubuh manusia. Bayangkan saja Anda sedang naik motor, ada berapa aktivitas yang Anda lakukan? Melihat jalan, menyetir, lihat kiri-kanan, lihat kaca spion, menyeimbangkan, belum lagi sambil mikir nanti malam mau makan apa... Dalam satu detik, ada riburan hal yang terjadi dalam otak Anda (baik yang terjadi secara sadar maupun tidak sadar).
Otak bisa multitasking begini karena semua aktivitas tersebut diatur oleh bagian otak yang berbeda (tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda). Secara umum, otak manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi, dan seterusnya. Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal fluid), sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak.
setiap bagian otak tersebut bisa terkena tumor/kanker. Walaupun tumor jinak, tapi karena tumbuhnya di otak, bisa menjadi sangat berbahaya. Tumor tersebut dapat mengganggu fungsi dan merusak struktur susunan saraf pusat, karena terletak di dalam rongga yang terbatas (rongga tengkorak).

Dr. Iskandar Japardi menjelaskan gejala umum tumor dan kanker otak adalah sebagai berikut:
Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.

Nyeri Kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut diketemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.

Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektil dan tak disertai dengan mual.

Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:
- Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun
- Mengalami post iktal paralisis
- Mengalami status epilepsi
- Resisten terhadap obat-obat epilepsi
- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial lain.
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada glioblastoma.

Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum, dan craniopharingioma.

Selain gejala umum di atas ada gejala-gejala spesifik berdasarkan lokasi dan fungsi otak yang diserang. Antara lain:

Tumor pada Lobus Frontal:
- Perubahan perilaku dan kepribadian
- Penurunan kemampuan menilai sesuatu
- Penurunan daya penciuman
- Penurunan daya ingat
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
- Penurunan fungsi mental/kognitif
- Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata

Tumor pada Lobus Parietal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Tidak bisa menulis
- Tidak mampu mengenali seseorang
- Kejang-kejang
- Disorientasi ruang

Tumor pada Lobus Oksipital:
- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua belah mata
- Kejang-kejang

Tumor pada Lobus Temporal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Kejang-kejang
- Kadang tanpa gejala sama sekali

Tumor pada Fosa Posterior:
- Gangguan berjalan
- Nyeri kepala
- Muntah

Tumor pada Cerebello Pontin Angie:
- Gangguan pendengaran

Tumor pada Batang Otak:
- Perubahan perilaku dan emosional (lebih sensitif, mudah tersinggung)
- Sulit bicara dan menelan
- Mengantuk
- Sakit kepala, terutama pada pagi hari
- Kehilangan pendengaran
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh
- Gerakan tak terkontrol
- Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup, juling, dll.
- Muntah

Tumor pada Selaput Otak:
- Sakit kepala
- Kehilangan pendengaran
- Gangguan bicara
- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang air kecil/besar)
- Gangguan mental dan emosional (apatis, anarkis, dll)
- Mengantuk berkepanjangan
- Kejang-kejang
- Kehilangan penglihatan

Tumor pada Kelenjar Pituitary:
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Memproduksi air susu
- Impotensi

Tumor pada Hipotalamus:
- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak
- Kerdil
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Gangguan cairan dan elektrolit

Tumor pada Ventrikel:
- Hidrosefalus
- Leher kaku
- Kepala miring
- Nyeri kepala mendadak
- Penglihatan kabur
- Penurunan kesadaran

Walaupun mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di atas saja, belum tentu seseorang mengidap tumor atau kanker otak. Untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis (bedah) syaraf dan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan, MRI, angiogram, myelogram, spinal tap, serta biopsi.

Pencegahan Kanker Otak menurut Dr Amarullah Siregar PhD bahwa Penyakit kanker otak dapat dicegah dengan cara hidup sehat, serta mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung proxeronin, zat yang sangat baik dalam mengontrol pembelahan sel secara sempurna.Cara mencegah kanker otak adalah dengan mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan yang mengandung antioksidan akan mencegah kanker otak yang disebabkan oleh penyempitan/penyumbatan pembuluh darah di otak. Antioksidan mampu melancarkan peredaran darah dari dan ke otak, bahkan mampu menyembuhkan berbagai jenis kanker baik itu kanker otak dan kista. Saat ini sudah ada produk kesehatan yang terbuat dari Manggis (buah yang mengandung antioksidan tertinggi) yang mampu menyembuhkan berbagai macam kanker dan penyakit degeneratif lainnya.Tapi masih ada satu lagi obat yang dikatakan sebagai cara pencegahan kanker otak yaitu Mariyuana (ganja). Tanaman daun ganja ternyata dapat memberikan efek positif dalam mencegah kanker otak, fakta ini dibuktikan pada hasil penelitian Guillermo Velasco dan koleganya di Complutense University, Spanyol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zat aktif dalam mariyuana, THC, meningkatkan proses autophagy pada sel kanker otak. Autophagy adalah suatu proses dimana sel melakukan bunuh diri dengan cara menghancurkan organela-organela dalam sel tersebut.Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa zat golongan canaboid seperti THC mempunyai efek anti kanker pada tikus dengan sel kanker dan pasien penderita tumor otak. Ketika tikus dengan sel kanker manusia tersebut dipapar dengan THC, maka pertumbuhan sel kanker cenderung terhambat dan bahkan berkurang. Semoga penelitian ini terus dikembangkan sehingga obat untuk pencegahan kanker dapat segera direalisasikan

Minggu, 06 Maret 2011

Kanker Serviks


KANKER SERVIKS adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dgn vagina .

Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.

Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia . Masalah nya sulit sekali mendeteksi pnyakit ini .

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.

GEJALA kanker serviks tingkat lanjut :
    * munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
    * keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
    * perdarahan di luar siklus menstruasi.
    * penurunan berat badan drastis.
    * Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
    * juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Perkembangan virus ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.

Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.

Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya KONSUMSI VITAMIN A,C dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.

PAP SMEAR adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan ASAM ASETAT (cuka).

Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).

CARA MENCEGAH NYA :
    * tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
    * rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
    * dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
    * dan tentunya memelihara kesehatan tubuh,

Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.

Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.

EFEK SAMPING yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.

Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.

KARENAnya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.

Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.

15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.



Penyebab nya , virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.

Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan ataupun tidak.

Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.

Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya . Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus Hepatitis C.

Gejala Hepatitis C
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :

* Lelah
* Hilang selera makan
* Sakit perut
* Urin menjadi gelap
* Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi

Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes darah.

Penularan Hepatitis C :
-Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi.
-Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure).
-Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
-Menyusui TIDAK dapat menularkan virus tersebut .

Jika anda penderita Hepatitis C, anda TIDAK dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah .

Sabtu, 05 Maret 2011

Hepatitis B


Hepatitis B adalah jenis penyakit yang tidak menunjukkan gejala berarti. Tak heran bila para penderitanya sama sekali tidak menyadari kalau dirinya telah menderita hepatitis B bahkan bila sudah dalam kondisi kronis sekalipun.


Gejala
Yang paling sering ditemukan memang tanpa gejala. Banyak sekali pasien yang kita obati tidak tahu kalau dirinya sudah sakit. Beruntung kalau ada pasien yang rajin atau sadar melakukan check-up setiap tahun. Dengan penanganan sejak dini, kemungkinannya untuk menjadi kronis tentu bisa dikurangi.Seorang dokter dapat mendeteksi kerusakan ini melalui tes darah yang mencari protein virus tertentu dalam darah. Juga, tes laboratorium rutin untuk fungsi hati yang tepat dapat memberitahukan dokter anda untuk kemungkinan infeksi terselubung. sampling hati (biopsi) biasanya dapat mendeteksi bukti mikroskopis dari kerusakan.
Gejala Hepatitis B mirip gejala flu. Kadang-kadang sangat ringan bahkan tida menimbulkan gejala sama sekali. Hanya sedikit orang yang terinfeksi menunjukkan semua gejala. Karena alasan ini banyak kasus Hepatitis B yang tidak terdiagnosis dan terobati. Gejala utama dari Hepatitis B adalah sebagai berikut:
• Demam ringan
• Nyeri otot dan persendian
• Mual dan muntah
• Sakit kepala
• Kehilangan nafsu makan
• Nyeri perut kanan atas
• Diare
• Warna tinja seperti dempul
• Warna urin seperti teh
• Warna kulit dan sklera mata kuning (jaundice)
• Penurunan berat badan 2.5 - 5 kg
NB : 1 atau 2 gejala bkn berarti anda terserang virus hepatitis B ,
Diperkirakan 10% per tahun dari orang-orang dengan infeksi kronis virus lakukan jelas dari sistem mereka dari waktu ke waktu. Lainnya tidak, dan menghadapi peningkatan risiko sirosis dan kanker hati. Meskipun dimungkinkan untuk "membawa" virus hepatitis B selama bertahun-tahun tanpa masalah serius, beberapa kambuh operator menjadi infeksi aktif. Infeksi aktif ini mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan kerusakan hati tetap.

Faktor Risiko
Virus Hepatitis B terdapat dalam semua cairan tubuh orang yang terinfeksi. Kontak dengan cairan tubuh tersebut, misal: darah, semen/sperma, cairan vagina, dan air ludah, dapat menularkan infeksi. Virus dapat menular dengan mudah pada orang-orang yang hidup bersama (kontak erat dengan orang yang terinfeksi). Seseorang dapat tertular Hepatitis B dengan beberapa cara antara lain:
• Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Bergantian jarum suntik dengan orang yang terinfeksi (biasanya pada pemakai narkoba suntik).
• Menggunakan alat yang terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi(pisau cukur, alat tatto, tindik dan akupuntur).yang mungkin mengandung cairan tubuh menyembunyikan penyakit
• Dilahirkan dari ibu yang terinfeksi (90%),namun
Bayi yang lahir dari ibu yang dikenal untuk membawa hepatitis B dapat diobati dengan antibodi terhadap virus hepatitis B (hepatitis B immune globulin atau HBIG). Ketika diberikan vaksin dalam waktu dibawah 12 jam lahir,resiko tertular hepatitis B berkurang menjadi 95%.Perawatan ini memungkinkan seorang ibu untuk menyusui anaknya amanPerawatan ini memungkinkan seorang ibu untuk menyusui anaknya aman
• Transfusi darah yang tidak diskrining terhadap Hepatitis B (sekarang
• semua darah untuk transfusi telah diskrining terhadap Hepatitis B,
• risikonya 1: 63.000

Petugas kesehatan yang memiliki kontak dengan darah yang beresiko untuk mendapatkan penyakit. Sebuah jarum suntik dari jarum yang terinfeksi, misalnya, dapat menyebarkan virus.

Apakah Hepatitis B bisa disembuhkan ?

Jika gejala telah timbul, tidak ada penyembuhan untuk Hepatitis B. Tetapi ada pengobatan yang dapat mencegah infeksi ini. Pengobatan tersebut membantu meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan virus Hepatitis B, jika dilakukan dalam 48 jam setelah paparan. Sekarang telah tersedia vaksin. Diberikan sebelum terkena paparan virus Hepatitis B dan direkomendasikan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi, antara lain:
• Heteroseksual yang mempunyai banyak partner/pasangan seks.
• Semua anggota keluarga dan pasangan seksual (suami/istri) dari orang yang menderita Hepatitis B
• Pemakai narkoba suntik
• Pekerja kesehatan yang mungkin terkena darah atau cairan tubuh penderita Hepatitis B
• Laki-laki homoseksual yang aktif secara seksual
• Pasien yang menerima darah atau produk darah
• Pasien cuci darah/hemodialisa
Apa Yang Harus Dilakukan Seseorang Jika Ia Berpikir Atau Merasa Menderita Hepatitis B ?

Orang tersebut harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Segera menemui dokter
• Melakukan pengobatan dalam 48 jam setelah terkena paparan
• Mengikuti anjuran medis agar tetap hidup nyaman dan mencegah komplikasi jika telah timbul gejala.
• Istirahat (bed rest), makan makanan bergizi, tidak minum alkohol dan merokok adalah penting untuk membantu tubuh menyembuhkan diri dari infeksi.
• Lakukan olah raga sesuai dengan kekuatan dan kondisi tubuh.
• Pastikan semua anggota keluarga dan pasangan seksual mendapat vaksinasi atau pengobatan pencegahan.

Hepatitis A

Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal - oral).

Memakan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya telah terkontaminasi . Dapat menimbulkan kemungkinan yg cukup besar untuk terjangkit penyakit hepatitis.

Waktu yg biasa nya terekspos sampe kena pnyakit biasa nya skitar 2 -> 6 mnggu .

Gejala” nya : demam , letih , lesu , nyeri di sisi kanan perut, tepat nya di bawah tulang rusuk (di mana hati anda terletak) , sakit pada bagian otot” , tidak merasa lapar , penyakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), air kencing berwarna tua, tinja pucat . Pada bbrp kasus kadang sring trjadi muntah muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

Tempat-tempat yg berpotensi terkena virus hepatitis A :
- Restoran. Ini merupakan tempat yg dapat membuat kit terkena virus hepatitis A seperti ketika seorang karyawan tidak mencuci tangan atau dengan baik setelah menggunakan kamar mandi dan kemudian menyiapkan makanan.
-Tempat penitipan anak. Virus hepatitis A juga dapat menyebar di pusat-pusat penitipan. Pekerja dapat menyebarkan virus hepatitis A jika mereka tidak mencuci tangan mereka dengan baik setelah mengganti popok pada bayi .

NB: 1 atau 2 gejala bkn berarti anda terserang virus hepatitis A , utk keterangan lbih lanjut anda dpt melakukan pemeriksaan enzim hati , empedu , dll . Mata kuning bs juga disebabkan oleh stress , tidak cukup tidur , kecapekan dll.
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
(1) pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;
(2) stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik). Gejala kuning tidak selalu ditemukan.
(3) stadium kesembuhan (konvalesensi).
Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT.
Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu. Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Pasien diharapkan menjaga kebersihan.

Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali.

Pencegahannya , jgn sering jajan d luar rumah , soalnya biasa nya org” yg tinggal di daerah asrama lebi berpotensi terkena virus hepatitis A. Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Dan lagi jagalah kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dgn baik , jgn terlalu cepat dan buru”.

Kabar baik nya , Meskipun Anda menderita hepatitis A, dipotong pada kegiatan sehari-hari dapat menghilangkan penyakit tersebut . Ketika Anda mulai merasa lebih baik, luangkan waktu Anda dalam mendapatkan kembali ke kegiatan rutin Anda. Tetapi jika anda memaksa bekerja sehingga menimbulkan kecapekan , Anda mungkin akan sakit lagi.

Anda hanya bisa mendapatkan virus hepatitis A sekali. Setelah itu, tubuh Anda membangun suatu pertahanan melawan itu.